Kamis, September 19, 2024
spot_img

Perjuangan Wali Joko dan Masjid Agung Kendal

Setelah beberapa lama nyantri dengan Kanjeng Sunan, Pangeran Panggung diberi julukan (laqab) oleh Kanjeng Sunan dengan panggilan Syekh Rafi’udin. Kanjeng Sunan memberikan julukan kepada Pangeran Panggung demikian bertujuan untuk mengokohkan agar Pangeran Panggung menyadari bahwa dirinya kini bukanlah Raden Suwityo sebagai Punggowo Majapahit lagi, namun sudah berganti baju dengan Rafi’udin yang berarti penegak Syari’at.

Pemberian julukan ini juga sebagai simbol bagi seseorang yang telah mengecap ilmu dari seorang guru dan sebagai pengukuhan atau pertanda bahwa dia sudah selesai dalam menimba ilmu kepada guru tersebut sehingga sudah terwisuda.

Setelah dipandang cukup menguasai ilmu agama yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga, bersama dengan kakak kandungnya Sri Batoro Katong, Wali Joko ditugaskan untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Wali Joko ditugasi menyebarkan Islam di daerah Kendal dan kakaknya di daerah Kaliwungu yang kemudian dikenal di sana dengan sebutan Sunan Katong.

Ketika sampai di Kendal, Wali Joko tidak langsung berdakwah. Ia memiliki cara tersendiri untuk menarik masyarakat di sekitar Kendal. Cara tersebut adalah dengan menciptakan lingkungan yang teduh, asri, nyaman dan indah, sehingga masyarakat akan merasa senang, nyaman dan kerasan ketika berkunjung ke rumahnya. Ia juga menarik perhatian masyarakat dengan membangun sarana perhubungan, irigasi, dan membangun masjid.

Pengajaran pertama yang diajarkan oleh Wali Joko kepada masyarakat adalah pelajaran tauhid, yaitu pengenalan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’la. Kemudian mengajarkan aqa’id Ahlussunnah wal Jamaah, mengajarkan Al-Qur’an serta thariqah Qadiriyah dan Naqsyabandiyah kepada masyarakat.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

100,000FansSuka
700PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru