Rabu, November 13, 2024
spot_img

Korelasi PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) dengan Siklus Haid

PCOS merupakan penyebab tersering terjadinya siklus haid yang tidak teratur pada perempuan usia subur. Kondisi ini sering diabaikan karena banyak dari masyarakat menormalisasi kondisi haid yang tidak teratur dan jarang menindaklanjuti secara medis jika belum ada keluhan yang signifikan. Keluhan/gejala PCOS dapat beraneka ragam. Beberapa keluhan yang sering muncul adalah siklus haid tidak teratur, gangguan kesuburan/infertile, hirsutisme/ munculnya rambut-rambut pola laki-laki pada daerah bibir atas, dagu, leher, sekitar cambang, dada, perut bagian atas/bawah, punggung, lengan atas, atau paha bagian dalam.

Dapat juga disertai Jerawat ringan sampai parah, rambut kepala rontok, obesitas/ berat badan berlebihan, Diabetes Melitus tipe 2, sampai keganasan. Perlu  diingat  bahwa  gejala tersebut  tidak  selalu  muncul  bersamaan  bahkan  sering  sekali penderita PCOS tahap awal belum ada keluhan yang signifikan.

Diagnosa PCOS dapat ditegakkan dengan 2 dari 3 kriteria berikut :

1. Gangguan ovulasi

Gejala tersering yang perlu diperhatikan!!!

Berikut ini menunjukkan suatu siklus haid yang tidak normal :

   Amenore primer : Tidak mengalami haid sampai usia 15 tahun atau lebih dari tiga tahun setelah perkembangan payudara.

    Amenore sekunder : Tidak keluar darah haid sampai 90 hari setelah haid sebelumnya.

        Oligomenore : kondisi haid yang tidak teratur dengan jarak suci/tidak keluar darah haid yang memanjang.

        Perdarahan uterus yang berlebihan/ uterus disfungsional, merupakan durasi haid yang memanjang lebih dari 7 hari/ masa suci yang terlalu pendek, kurang dari 20 hari secara terus menerus.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

100,000FansSuka
700PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru