Beranda Komunitas Luka Kehilangan (Part 2)

Luka Kehilangan (Part 2)

0
Luka Kehilangan (Part 2)

Sang Ibu rupanya selama ini terlalu keras dalam bekerja. Hingga tiga hari setelah Rose pulang ke rumah, fisik Ibu mencapai pada batasnya. 

Hal itu di sadari setelah James merasa janggal dengan Ibunya yang terlalu lama berada di toilet. James sempat memanggil dan menggedor pintu kamar mandi. Ketika Ibunya tidak menjawab, James memutuskan mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan Ibunya pingsan di lantai kamar mandi dengan air yang menggenang dari keran yang masih mengalir deras. 

James dan Rose lalu buru-buru meminta bantuan tetangga sekitar rumah untuk membawa Ibunya ke rumah sakit. 

Hancur. Itulah yang di rasakan James ketika tahu nyawa Ibunya tidak terselamatkan. Sejak itu James sangat membenci Rose. Menurut James kematian Sang Ibu akibat terlalu memaksakan diri bekerja untuk biaya pengobatan sakit adiknya. 

Sejak itu James sering memarahi bahkan memukul Rose karena kesalahan sepele yang di lakukan adiknya tersebut. James juga sering menghardik bahwa kematian Ibunya adalah kesalahan adiknya. 

Kini, James tinggal bersama adik dari Ibunya yang biasa di panggil Bibi Nayla. Bibi Nayla berusaha menjadi sosok keluarga pengganti bagi James. Sayangnya, itu tidak membuat James berhenti menyalahkan Rose sebagai alasan kematian Ibu mereka. 

Bibi Nayla masih kerap mendapati James memarahi dan memaki Rose tanpa alasan. Sayangnya, Bibi Nayla hanya bisa memandang keponakannya sedih tanpa berbuat sesuatu. Sebelumnya, Bibi Nayla pernah mencoba menenangkan James yang marah dan hal itu hanya membuat James semakin murka. 

Suatu hari, James tidak menemukan Rose di kamarnya. Ia lalu menuju dapur untuk bertanya kepada Bibi Nayla yang sedang memasak makan siang. 

“Bi…Rose pergi ke mana? Kok nggak ada di rumah?” Tanya James setelah berada di dapur. 

Bibi Nayla hanya menggeleng pelan sambil menghembuskan nafas prihatin. Mungkin sedih dan heran melihat James yang tiba-tiba mencari Rose. Padahal biasanya sering memarahi dan menghardik adiknya tersebut. 

James awalnya tidak terlalu mengkhawatirkan Rose. Hari beranjak sore. James mulai merasakan kegundahan yang mengganggu dalam dirinya. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini