Untuk membuat rambak, bahan utama yang digunakan adalah daging sapi atau daging kerbau. Daging tersebut dipotong menjadi ukuran tipis dan kecil kemudian dicuci hingga bersih. Setelah dicuci, daging tersebut diremas menggunakan air garam dan daun jeruk purut sebagai bumbu perendam. Diamkan selama beberapa jam hingga bumbu meresap ke dalam daging. Proses perendaman pada rambak menjadi salah satu rahasia kelezatannya.
Setelah proses perendaman, daging kemudian dijemur di bawah sinar matahari atau di dalam tempat yang terkena sinar matahari pada siang hari. Proses pengeringan ini dilakukan untuk menghilangkan kadar air dalam daging dan menghasilkan tekstur yang renyah. Adalah penting untuk menjemur daging hingga benar-benar kering agar rambak bisa bertahan dalam waktu yang lama tanpa terkena jamur atau bakteri.
Setelah proses pengeringan, daging rambak kemudian digoreng dalam minyak panas. Teknik penggorengan yang tepat akan menghasilkan rambak yang renyah dan lezat. Selanjutnya, rambak disajikan dalam berbagai kemasan yang menarik seperti dalam plastik kecil atau dalam kotak khusus untuk oleh-oleh.
Rambak memiliki rasa yang sangat gurih dan lezat. Saat digigit, tekstur rambak yang renyah akan mengeluarkan suara yang membuat kita semakin ingin mencobanya. Rambak memiliki cita rasa yang khas, asin, dan sedikit pedas. Rasa asin pada rambak berasal dari garam yang digunakan dalam proses perendaman daging. Sedangkan rasa pedas pada rambak berasal dari bumbu yang digunakan saat proses menggoreng. Kombinasi rasa asin dan pedas pada rambak menciptakan kenikmatan tersendiri saat kita menyantapnya.