UMKM Desa Pekuncen Melek Digital Berkat Mahasiswa KKN UIN Walisongo

admin

Agustus 7, 2025

2
Min Read

Kendal, 5 Agustus 2025 – Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang sedang menjalankan kegiatan Pengabdian atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal telah melaksanakan program kerja tentang Pembedayaan UMKM Berbasis Digital. Program Pemberdayaan ini berfokus pada Pendaftaran Qris, Optimalisasi Google Maps untuk Visibilitas Usaha, dan Inovasi Kemasan Produk agar dapat meningkatkan profit usaha.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung perekonomian desa mempunyai peranan yang penting dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal, dan menjaga keberlanjutan produk-produk khas daerah. Namun di Tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi ekonomi, banyak pelaku UMKM Desa yang kesulitan untuk beradaptasi dan belum tersentuh layanan digital seperti Sistem Pembayaran Qris, Visibilitas Usaha melalui G-Maps, serta kemasan produk yang menarik dan sesuai permintaan pasar.

Di Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Sebagian besar UMKM local masih menjalankan usahanya secara konvensional, baik dalam sistem pembayaran, pemasaran, maupun kemasan produk. Hal ini membuat daya saing mereka terbatas, terutama ketika menghadapi pasar yang kini menuntut kecepatan, kemudahan akses, dan tampilan produk yang professional.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN MB Posko 75 Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal merancang Program Pemberdayaan UMKM berbasis Digitalisasi yang meliputi; Pendaftaran Qris untuk mendukung transaksi non-tunai, pendaftaran G-maps agar lebih mudah di temukan konsumen, serta inovasi kemasan sebagai penguatan identitas usaha dan nilai jual produk.

Ahmad Farrih Fanani, salah satu anggota kelompok KKN MB Posko 75 Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal mengatakan bahwa progam pemberdayaan UMKM ini bertujuan untuk membantu UMKM lokal untuk naik kelas dengan memanfaatkan layanan digital.

“Kami ingin membantu UMKM di Desa Pekuncen agar bisa naik kelas dengan memanfaatkan teknologi yang mudah diakses. QRIS dan Google Maps adalah langkah awal untuk membawa usaha mereka lebih dikenal dan lebih siap menghadapi pasar digital,” Ujarnya.

Program ini di awali dengan Observasi lapangan dan pendataan terhadap UMKM yang berada di Desa Pekuncen. Dari hasil observasi, beberapa UMKM Desa Pekuncen belum memiliki Qris sebagai pembayaran digital, dan G-maps. Oleh karena itu Tim KKN MB 75 UIN Walisongo semarang melakukan pendampingan untuk pendaftaran Qris melalui Merchant Gopay dan mendaftarkan Lokasi usaha melalui G-maps. Kepala Desa Pekuncen, Bapak Santoso menyambut baik program Pemberdayaan UMKM ini, ia menilai Langkah-langkah ini sangat berdampal dan membantu pelaku UMKM Desa Pekuncen untuk meningkatkan kualitas usaha mereka.




Tinggalkan komentar

PostINGAN TERKAIT