wedangjaekendal.com – Solo (12/10), DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta resmi melantik pengurus daerah dan cabang periode 2025–2030 dalam rangkaian Musyawarah Daerah (Musda) VI PKS Kota Surakarta, yang digelar dengan penuh semangat kebersamaan dan suasana khidmat di Hotel Sunan Solo, Ahad (12/10).
Acara dihadiri oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. Abdul Kharis Al Masyhari,Ketua DPW PKS Jawa Tengah Hadi Santoso, Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto, Wakil Walikota Solo Astrid Handayani, serta jajaran tokoh masyarakat, pimpinan partai politik, dan seluruh kader PKS se-Kota Surakarta.
Dalam pidatonya, Ketua PKS Solo Abdul Kadir Audah menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang PKS Solo yang telah menjadi bagian penting dalam pembangunan demokrasi dan pelayanan masyarakat sejak masa reformasi.
“PKS hadir bukan hanya sebagai partai politik, tetapi sebagai gerakan _khidmatul ummah_ — gerakan pelayanan umat yang membumi di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para pendahulu yang telah memimpin PKS Solo sejak awal berdirinya, mulai dari Muhammad Fajri, Muhammad Rodhi, (alm.) Quatly Alkatiri, Sugeng Riyanto, Abdul Ghofar Ismail hingga Daryono, Ketua periode sebelumnya.
“Segala pengorbanan dan dedikasi para pendahulu menjadi energi bagi kami untuk melanjutkan cita-cita perjuangan partai,” ucapnya.
Soroti Tantangan Ekonomi dan PAD Kota Surakarta
Dalam orasi politik pertamanya, Abdul Kadir selaku Ketua PKS Solo memberikan apresiasi atas berbagai capaian positif Pemerintah Kota Surakarta di bawah kepemimpinan Wali Kota Respati Achmad Ardianto dan Wakil Wali Kota Astrid Widayani, termasuk penghargaan nasional dalam ajang TOP BUMD Awards 2025.
Namun, Ketua DPD PKS menyoroti tiga pekerjaan rumah besar yang masih perlu menjadi perhatian pemerintah daerah, yaitu:
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi agar mencapai target RPJMD di atas 6%.
2. Percepatan penurunan angka kemiskinan yang masih di angka 8,31% pada 2024
3. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru mencapai 88,72% dari target tahun 2024.
Ia menekankan perlunya inovasi kebijakan lintas sektor, pemberdayaan UMKM, dan kolaborasi antar-OPD untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah.
“PAD yang kuat bukan hanya soal angka, tetapi tentang keadilan ekonomi bagi rakyat kecil. Kenaikan pajak harus memperhatikan kemampuan warga agar tidak menimbulkan beban sosial,” ujarnya.
PKS Solo menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra kritis sekaligus mitra konstruktif pemerintah daerah.
“Kritik yang tulus dan membangun adalah bentuk tertinggi cinta kepada negeri,” ujarnya.
Ia juga menginstruksikan seluruh anggota legislatif PKS agar membangun koalisi yang bermartabat, beretika, dan berorientasi pada kemaslahatan rakyat. Kepada pengurus baru, ia berpesan agar selalu dekat dengan masyarakat, mendengar aspirasi, dan bekerja dengan semangat pelayanan.
“Jabatan bukan kehormatan, tetapi amanah yang kelak dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,” tutupnya dengan nada tegas.
Acara ditutup dengan pembacaan pantun dan doa bersama sebagai simbol semangat ukhuwah dan tekad baru PKS Kota Surakarta untuk terus hadir sebagai pelayan rakyat dan pejuang keadilan sosial.
Tinggalkan komentar