Radio sebagai salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan berupa berita, informasi dan hiburan kepada khalayak umum dengan jangkauan yang luas. Radio juga telah mengalami proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini.
Zaman dulu radio begitu menjadi primadona di masyarakat karena sebagai media utama dalam menyebarkan informasi terkini. Namun, seiring berkembangnya zaman dan juga canggihnya teknologi banyak bermunculan media-media yang dinilai lebih worth it karena tidak hanya audio saja yang bisa diakses melainkan juga visualnya. Misalnya saja seperti Youtube, Instagram, dan TikTok yang saat ini sedang digemari oleh banyak kalangan.
Hal tersebut menjadikan media radio mulai tergeser dan ditinggalkan terutama oleh banyak anak muda saat ini. Meski demikian radio masih menjadi primadona di beberapa kalangan yakni bapak-bapak dan ibu-ibu yang notabene dulu masih mengalami masa jaya keemasan radio sehingga masih bertahan hingga sekarang bahkan cukup solid sampai membuat paguyuban. Tentunya, radio masih ada di setiap Kota/Kabupaten baik itu radio swasta maupun radio milik pemerintah daerah atau LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal).
Lebih lanjut pembahasan inti pada artikel ini adalah terkait dengan profesi sebagai penyiar radio. Dengan melihat realita yang ada bahwa media radio sudah menurun esksitensinya, lantas bagaimana nasib penyiar radio? Akankah profesi ini masih tetap diminati atau tidak dikalangan anak muda sekarang?