“Di mana matamu Rose? “ James membentak adiknya yang tidak sengaja menyenggol gelas di meja hingga membuatnya jatuh dan pecah berserakan di lantai.
“Ma…maaf kak, Rose tidak sengaja menyenggolnya” Ucap Rose ketakutan lalu mengambil sapu untuk membersihkan lantai tersebut meski dengan tangan gemetar.
“Aww….” Ringis Rose ketika merasakan perih di telapak kakinya.
Karena tergesa membersihkan pecahan gelas yang berserakan, Rose tidak sengaja menginjak pecahan beling yang luput dari perhatiannya
“Udah di bilang pakai matamu Rose” bukannya simpati James malah kembali menghardik adiknya tersebut.
Rose menggigit kuat bibirnya untuk menahan air mata yang akan mengalir. Tangisnya hanya akan membuat James lebih murka sama seperti kesalahan-kesalahannya yang lalu.
Sayangnya beberapa tetes air mata lolos dari kelopak mata Rose. Hal itu dilihat oleh James yang semakin murka.
“Menangis? Nggak usah manja!” Seru James mengangkat dagu Rose untuk memberikan tatapan kebencian dari sorot matanya
James lalu masuk ke kamar setelah menyentak kasar dagu adiknya.
Bibi Nayla yang memperhatikan hal itu hanya bisa menatap iba ke arah keponakannya. Bukan sekali atau dua kali James melakukan tindakan seperti itu.