KETAKUTAN MENJADI KEKUATAN

admin

September 6, 2024

6
Min Read

“Tok…tok…tok,” suara ketokan pintu kamar terdengar. Siapa yang mengetok pintu kamar Anendra malam ini?

Yah, ternyata sepupunya, anak dari paman dan bibi Anendra. Dia bernama “Vyola”. Berdiri di depan pintu kamar Anendra dengan nampan yang berada di tangannya berisi sepiring makanan dan segelas minuman untuk Nendra. Senyuman yang lebar nan manis nampak dalam wajah Vyola.

“Hai..night, ini aku bawakan makan malam untuk kamu.”

Nendra mengangguk dengan senyuman lebar bibirnya. Mengulurkan tangan dan mengambil nampan yang Vyola bawakan untuknya.

“Semangat terus ya, jangan pernah putus asa. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Anggap saja fobia yang sedang dimiliki kamu, itu awal dari percobaanmu. Semangat!”

Sebelum pergi dari kamar Anendra, dia selalu memberikan semangat untuk sepupunya. Perempuan itu sudah menganggap Nendra sebagai keluarga nya sendiri. Ingin sepupu nya untuk terus semangat dan tidak menyerah, dia akan selalu membangkitkan semangatnya dengan cara apapun. Membantunya untuk menghilangkan fobia dari benaknya dan fokus apa yang dia ingin capai nantinya. Selesai berbicara, Vyola meninggalkan Nendra untuk kembali ke kamarnya. Begitu juga dengan Nendra, menutup pintu kamar dan menyantap makan malam yang dibawakan oleh sepupunya.

“Cahaya apa ini? Mengapa terang sekali?” Ucap Nendra yang terbangun dari tidurnya, melihat jika kini hari sudah berganti. Jendela yang terbuka menyilaukan mata anak laki-laki tersebut. Ya, sepupunya membangunkan nya untuk segera bersiap pergi kesekolah. Hari ini Nendra ada jadwal PJOK pada jam pertama. Berlari menuju garasi untuk mengambil sepeda miliknya dan mengayuhnya ke sekolah. Suasana kini masih terlihat sepi. Banyak siswa dan siswi yang belum datang dikarenakan waktu yang masih pagi. Memakirkan sepedanya dan dia segera melangkah menuju kelasnya yang berada dibawah berdekatan dengan perpustakaan sekolah. Sebenarnya kelas Nendra berada si lantai 3 atas. Namun, karena dia takut akan ketinggian guru memutuskan untuk menjadikan ruang kelas bawah untuk Nendra. Setiap dia berada pada ketinggian, kepala dia akan terasa pening dan mual maupun pingsan juga bisa terjadi. Entah bagaimana cara menghilangkan fobia yang diderita Anendra tersebut.

Pagi ini jadwal PJOK Nendra yaitu ujian praktek. Dilansir dari info sekolah miliknya, sebentar lagi kelas 9 akan menjalani ujian untuk kelulusan terutama Anendra Herwaman. Ujian praktek kini dimulai. Semua siswa dan siswi dijwajibkan untuk mengikuti praktek hari ini dan saat ini juga tanpa ada alasan yang jelas untuk tidak mengikuti nya. Praktek kali ini ialah praktek melompat setinggi 5 meter. Walau tidak terlalu tinggi, namun Nendra tetap saja tidak bisa melakukan nya. Kini giliran dia untuk melakukannya. Baru saja naik, Nendra mencoba untuk mengendalikan diri nya untuk tidak pingsan dan bisa menjalani ujian praktek dengan lancar. Dia mencoba menutup mata dan membukanya perlahan, mengarahkan pandangannya ke bawah dan itu sangat tinggi.

“Jika kamu ingin berhasil, cobalah untuk berani dan liat ke depan jangan ke bawah.” Kata kata mutiara kini tiba-tiba terlintas di kepala Anendra. Kata dari sang ayah yang selalu dia simpan. Dia mulai mempratikkan dengan penuh percaya diri. Pandangannya mengarah ke depan dan melompat ke bawah. Ya, Anendra berhasil dengan nilai maksimal. Kini jantungnya masih berdetak kencang. Tangan dan kakinya gemetaran. Tetapi, dia salut dengan dirinya karena dapat melakukan hal tadi. Kini gurunya mengucapkan selamat kepadanya. Dia berharap dengan kata mutiara dari ayahnya dia bisa menjalani hidup seperti dulu lagi dan menghilangkan fobia nya.




Tinggalkan komentar

PostINGAN TERKAIT