Jumat, Oktober 18, 2024
spot_img

CERPEN: LELAHKU DAHULU TERBALAS DENGAN KEBERHASILANKU

Sekarang Kia sudah sukses mampu membahagiakan ibunya dan keluarganya. Bahkan ia sekarang bisa membelikan ibunya rumah, yang dulu rumah di desa itu hanya rumah tumpangan dari saudara ibunya sekarang Kia sanggup membelikan ibunya rumah dan bisa memberangkatkan ibunya pergi umroh. Dari kehidupan Kia kita dapat mengambil pelajaran bahwa jangan mudah menyerah mengahadapi pantangan kehidupan yang penuh lika-liku ini, gagal coba lagi terus belajar perbaiki apa yang salah supaya menjadi benar. Dan dari kisah ini kita belajar bahwa sesuatu yang telah di ambil allah maka akan diganti yang jauh lebih baik lagi.Sayangi orangtuamu selagi ada. Ketika doa ibu selalu menyertaimu maka akan terwujud cita-cita mu. Kia walaupun dari kalangan yang tidak punya tapi mempunyai semangat yang tinggi untuk sukses dan akhirnya sekarang terwujud.cerpen lelahku dahulu terbalas dengan keberhasilanku

kendal, tempat kelahiran seorang anak sulung
bernama Kiana azkie azzahra.Kia hidup dengan ibu, adik dan bapak sambungnya saat itu.Ayah yang paling ia sayangi telah berpulang karena sakit liver dan jantung.Ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Kia berkehidupan sederhana di desa karena keluarganya dari kalangan yang kurang mampu, meskipun begitu, Kia tidak pernah putus asa karena ia sadar bahwa seorang anak perempuan pertama yang dari keluarga kurang mampu ini harus bisa mengangkat derajat orang tuanya dan harus bisa menyekolahkan adiknya setinggi mungkin.

Saat di bangku SMP ia dikenal dengan anak yang paling percaya diri di kelasnya.Pada saat di bangku kelas 7 awal mula Kia bertemu teman-teman barunya,Kia anak yang terkenal dengan istilah “Social butterfly” ramah ke semua orang sehingga banyak sekali yang berteman dengannya.Pada saat kelas 7 ia memberanikan diri untuk mengikuti organisasi pertamanya di sekolah yaitu “OSIS” itu dengan minat kemauannya sendiri, ia ingin mencoba mencari pengalaman pada organisasi tersebut.

Tampak rumah sederhana dari kayu tanpa lantai, ya itulah rumah Kia azkie azzahra.Setiap malam ia mencoba mencari tahu di internet “apasih itu organisasi osis” dan saat itulah ia mulai semakin yakin ingin mengikuti organisasi tersebut disekolahnya. Setiap malam Kia mempelajari dan mempersiapkan untuk wawancara seleksi osis. “tok.. tok.. tok.. ” pintu kamar terbuka seorang ibu melihat anaknya yang belum tidur pada jam 21.45 “Sedang apa kamu jam segini belum tidur, ingat besok sekolah” tanya ibunya dan mengingatkan anaknya. “Bu, aku ingin ikut osis ini aku lagi belajar buat wawancara seleksi nantinya bu” jawab Kia. “Apa itu osis nak? emang buat apa? ” tanya ibunya dengan penasaran. “Osis itu organisasi dari sekolah bu, aku ingin ikut buat pengalaman karena minat juga, banyak kok manfaatnya ibu ga usah takut ini kegiatan bermanfaat kok, doain ya bu semoga keterima jadi osis” jawab Kia. “oh yaudah kalo itu kemauan kamu, ibu pasti doain kan setiap hari ibu doain kamu”.

Sudah berhari-hari tiap-tiap malam Kia mempelajari dan melatih kepercayaan dirinya untuk seleksi osis. Tiba saatnya waktu itu, ” ting.. ting.. untuk murid yang mendaftar seleksi osis silahkan berkumpul di LAB komputerkomputer”.Saat itulah Kia merasa jantungnya berdebar debar dengan cepat. Saat masuk ruang LAB “Banyak juga ya yang mau seleksi osis, ya Allah semoga aku masih bisa lolos” gumamnya dalam hati.”Berikutnya”ucap kakak mahasiswa yang menjadi panitia seleksi osis. “Bismillah ini giliranku” ucap kia dengan pelan dan memasuki ruangan sebelahnya. “Assalamu’alaikum” ucap Kia. “Waalaikumsalam” jawab kakak panitia. Dan saat itulah Kia merasa agak grogi karena pertama kalinya ikut seleksi.Saat akhir sebelumn seleksi selesai “kalo kamu semisal dipilih untuk jadi ketua osis mau ngga? mau diterima apa ditolak penawarannya? dan berikan alasan jawaban kamu! ” ucap kak Ningsih selaku salah satu panitia seleksi. “Saya terima kak tawarannya, sebelum itu saya pun harus benar-benar dibimbing juga. Alasan saya adalah saya ingin mengembangkan bakat kepemimpinan saya dan melatih untuk menjadi berani dan meningkatkan kepercayaan diri serta bisa bertanggung jawab” jawab Kia dengan tegas dan sedikit tremor tangannya.

Keesokan harinya. “YA ALLAHH ALHAMDULILLAH, BUK IBUKKKK AKU LOLOS SELEKSI BUKK AKU JADI OSISS” teriaknya. “Ya ampun Kia jangan teriak-teriak tetangga keganggu nanti, iyaa nak alhamdulillah kalo keterima itu berkat usahamu malam-malam waktu itu begadang” jawab ibu Kia. “Ya ini berkat doa ibu juga, tanpa doa ibu aku ga bisa kaya gini” ucapnya.

Saat itu Kia dipanggil di ruangan Lab komputer, ruangan itu berisi orang-orang yang menyalonkan diri untuk menjadi ketua osis. Dengan waktu 10 menit calon-calon tersebut harus sudah mengisi visi misinya untuk menjadi ketua osis. Kia yang sudah mempersiapkan visi misinya sebelum itu tiba-tiba lupa, saat itu tidak boleh membuka google apalagi pegang ponsel. Beruntungnya Kia bisa teringat sedikit akan visi misinya yang sudah dibuat dirumah dan ia bisa menyelesaikannya. Terpilih sebagai calon nomor urut 1,sayangnya ia mendapatkan hasil pemilih 26.4% sedangkan yang terpilih yaitu kakak kelasnya yang mendapat hasil pemilih 40.1%.Rapuh hatinya karena ia berharap bahwa ialah yang terpilih namun takdir berkata lain, waktu itu juga Kia harus mengalah yang seharusnya menjadi wakil ketua osis dan malah menjadi sekertaris 1 karena mengalah dengan rekannya yang laki-laki.”karena ketuanya adalah perempuan wakilnya harus laki-laki biar pemikirannya ada perbedaan” ucap kakak panitia seleksi osis tersebut.

masa osis periode itu telah berlalu, dan saatnya masa reorganisasi osis. Kia sejak kalah dari pemilihan tahun kemarin dia pun mempunyai keinginan mencalonkan lagi sebagai ketua osis, sifatnya yang pantang menyerah dan penuh semangat.Kia mendapat nomor urut 02 dari dua calon lainnya.Tak kenal siang malam,jam berapa detik berapa pun itu, Kia selalu memegangi kertas yang berisi karangan pidato untuk dibacakan didepan teman-temannya saat hari pemilihan tiba.Kia pun terpilih menjadi Ketua osis masa periode waktu itu pada saat dia duduk di bangku kelas 8 dengan hasil suara 407 dan kedua teman calonnya hanya mendapat 18 suara dan 214 suara. Kia tidak menyangka begitu senangnya ia waktu itu.

Masa periode osisnya berjalan dan bisa dibilang periode osis yang di pimpin oleh Kia itu lebih maju dan lebih aktif dari pada osis periode tahun kemarinnya.Suatu hari Kia dipanggil untuk mengikuti lomba pidato tingkat kabupaten mewakili sekolahnya lebih kagetnya lagi pada waktu itu .. “Kamu Kia ya? kamu siapkan ikut MAPSI lomba pidato kamu pasti bisa kamu kan juga punya bakat jadi MC waktu itu” ucap pak Wisto selaku guru agamanya. “InsyaAllah pak saya siap, kalo boleh tau kapan pak lombanya? ” tanya Kia. “selasa besok Kia” jawab pak Wisto dengan santai. “Hah selasa besok pak? emang ga kecepetan? masa kita cuma latihan 3hari aja? itu hafalan apa boleh bawa teks pak? ” tanya Kia yang kaget mendengar jawaban Pak Wisto. “Iya selasa besok makannya kamu buat pidato ya dirumah cari cari di google tema nya apa terserah kamu, itu ga boleh bawa teks harus hafalan, kamu bisa pasti kan kamu punya bakat kaya gitu” jawab pak Wisto. “Ya Allah andai beliau tahu walaupun dikira saya berbakat tapi tetap saja ini sangat amat mendadak tugas-tugas pun pasti numpuk lagi kaya waktu ikut paskibra kemarin” gumamnya dalam hati.

Siang malam Kia mengahafalkan pidatonya, sampai di sekolah pun ia tidak pergi ke kantin seperti teman lain tetapi ia memilih untuk menghafalkan pidato itu.Kia dilatih pak Wisto yang hanya menyuruh untuk menghafalkan dan menerapkan intonasinya dengan baik.Di rumah Kia pun mencari di internet bagaimana cara berpidato yang baik dan benar.

Selasa tiba, hari-hari kemarin Kia latihan yang begitu singkat. Yakin tak yakin Kia tetap berusaha untuk bisa memenangkan lomba itu walaupun dengan latihan yang sangat singkat.Saat di tempat lomba dia memasuki ruangan terpojok yang terdapat banyak sekali orang yang mengikuti lomba pidato, ia kaget karena disana banyak sekali yang membawakan pidato dengan bagus dan sampai ada yang membawa properti seperti wayang. Kia bertanya pada teman sabaya nya yang duduk disebelah dan yang duduk didepannya “mbak latihan pidato dari kapan? ” tanya Kia. “3 minggu mba” jawab seorang yang duduk disampingnya. “kalo aku cuma seminggu” saut teman yang duduk didepannya. “Kalo mba nya latihan brp hari? ” tanya teman bangku sampingnya. “Aku kok cuma 3 hari ya, kata guru ku ini mendadak rapatnya” jawab Kia. “Serius mba cuma 3 hari?, sekarang gimana udah hafal? ini banyak banget loh mba pidato kamu, buat sendiri apa dibuatin guru? ” teman samping bangkunya pun kaget dan bertanya-tanya. “Iya cuma 3 hari, ini pun pidatonya aku buat sendiri dirumah, ya alhamdulillah udah hafal sekarang” jawab Kia. “Wahh kerenn banget mba sebanyak ini cuma 3hari bisa hafal?? aku aja yang latihan sampe berminggu-minggu ada yang ga hafal, padahal teks nya banyakan kamu mba” saut teman depan bangkunya.
Kia tak menyangka bisa membawakan pidato nya dengan lancar, tapi sayang ia merasa kurang pada gerakannya waktu itu karena sebelumnya tidak di ajari oleh Pak Wisto.

Pada saat Kia mendengar kabar bahwa perwakilan sekolahnya tidak bisa membawa juara apapun Kia merasa sedih, kecewa, kesal, ingin marah tak tahu lagi harus bagaimana.Karena dari dulu ia mengikuti berbagai lomba tetapi tidak pernah merasakan mendapat juara. Ingin kecewa pada dirinya sendiri tapi ia tetap bangga karena bisa menghafalkan dan berani maju untuk berpidato dalam waktu yang singkat itu.Walaupun saat dijalan sepulang lomba Kia bertarung sendiri dengan berbagai macam pikiran yang ada di kepalanya.”Ya allah dari dulu aku beleum merasakan rasanya mendapat juara, aku takut ibu kecewa denganku karena dari dulu aku selalu ikut lomba apapun tapi tidak pernah membawakan juara, apa orang yang tak memiliki prestasi sepertiku ini bisa sukses di masa depan? ” dalam pikiran Kia yang berisi bermacam-macam keluh kesah dan keraguan. Ikhlas lapang dada ia lakukan,banyak pelajaran yang bisa di ambilnya waktu itu.

3 tahun berlalu, kini Kia duduk di bangku SMA dengan jabatan organisasi yang tetap seperti di SMP yaitu “ketua osis” jabatan yang Kia banggakan dan yang paling di syukuri, karena dari organisasi itu Kia mendapat banyak pengalaman-pengalaman yang sangat amat berguna menurutnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

100,000FansSuka
700PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru