Jumat, Oktober 18, 2024
spot_img

CERPEN: LELAHKU DAHULU TERBALAS DENGAN KEBERHASILANKU

Tak kenal siang malam,jam berapa detik berapa pun itu, Kia selalu memegangi kertas yang berisi karangan pidato untuk dibacakan didepan teman-temannya saat hari pemilihan tiba.Kia pun terpilih menjadi Ketua osis masa periode waktu itu pada saat dia duduk di bangku kelas 8 dengan hasil suara 407 dan kedua teman calonnya hanya mendapat 18 suara dan 214 suara. Kia tidak menyangka begitu senangnya ia waktu itu.Masa periode osisnya berjalan dan bisa dibilang periode osis yang di pimpin oleh Kia itu lebih maju dan lebih aktif dari pada osis periode tahun kemarinnya.Suatu hari Kia dipanggil untuk mengikuti lomba pidato tingkat kabupaten mewakili sekolahnya lebih kagetnya lagi pada waktu itu .. “Kamu Kia ya? kamu siapkan ikut MAPSI lomba pidato kamu pasti bisa kamu kan juga punya bakat jadi MC waktu itu” ucap pak Wisto selaku guru agamanya. “InsyaAllah pak saya siap, kalo boleh tau kapan pak lombanya? ” tanya Kia. “selasa besok Kia” jawab pak Wisto dengan santai. “Hah selasa besok pak? emang ga kecepetan? masa kita cuma latihan 3hari aja? itu hafalan apa boleh bawa teks pak? ” tanya Kia yang kaget mendengar jawaban Pak Wisto. “Iya selasa besok makannya kamu buat pidato ya dirumah cari cari di google tema nya apa terserah kamu, itu ga boleh bawa teks harus hafalan, kamu bisa pasti kan kamu punya bakat kaya gitu” jawab pak Wisto. “Ya Allah andai beliau tahu walaupun dikira saya berbakat tapi tetap saja ini sangat amat mendadak tugas-tugas pun pasti numpuk lagi kaya waktu ikut paskibra kemarin” gumamnya dalam hati.

Siang malam Kia mengahafalkan pidatonya, sampai di sekolah pun ia tidak pergi ke kantin seperti teman lain tetapi ia memilih untuk menghafalkan pidato itu.Kia dilatih pak Wisto yang hanya menyuruh untuk menghafalkan dan menerapkan intonasinya dengan baik.Di rumah Kia pun mencari di internet bagaimana cara berpidato yang baik dan benar. Selasa tiba, hari-hari kemarin Kia latihan yang begitu singkat. Yakin tak yakin Kia tetap berusaha untuk bisa memenangkan lomba itu walaupun dengan latihan yang sangat singkat.Saat di tempat lomba dia memasuki ruangan terpojok yang terdapat banyak sekali orang yang mengikuti lomba pidato, ia kaget karena disana banyak sekali yang membawakan pidato dengan bagus dan sampai ada yang membawa properti seperti wayang. Kia bertanya pada teman sabaya nya yang duduk disebelah dan yang duduk didepannya “mbak latihan pidato dari kapan? ” tanya Kia. “3 minggu mba” jawab seorang yang duduk disampingnya. “kalo aku cuma seminggu” saut teman yang duduk didepannya. “Kalo mba nya latihan brp hari? ” tanya teman bangku sampingnya. “Aku kok cuma 3 hari ya, kata guru ku ini mendadak rapatnya” jawab Kia. “Serius mba cuma 3 hari?, sekarang gimana udah hafal? ini banyak banget loh mba pidato kamu, buat sendiri apa dibuatin guru? ” teman samping bangkunya pun kaget dan bertanya-tanya. “Iya cuma 3 hari, ini pun pidatonya aku buat sendiri dirumah, ya alhamdulillah udah hafal sekarang” jawab Kia. “Wahh kerenn banget mba sebanyak ini cuma 3hari bisa hafal?? aku aja yang latihan sampe berminggu-minggu ada yang ga hafal, padahal teks nya banyakan kamu mba” saut teman depan bangkunya.

Kia tak menyangka bisa membawakan pidato nya dengan lancar, tapi sayang ia merasa kurang pada gerakannya waktu itu karena sebelumnya tidak di ajari oleh Pak Wisto. Pada saat Kia mendengar kabar bahwa perwakilan sekolahnya tidak bisa membawa juara apapun Kia merasa sedih, kecewa, kesal, ingin marah tak tahu lagi harus bagaimana.Karena dari dulu ia mengikuti berbagai lomba tetapi tidak pernah merasakan mendapat juara. Ingin kecewa pada dirinya sendiri tapi ia tetap bangga karena bisa menghafalkan dan berani maju untuk berpidato dalam waktu yang singkat itu.Walaupun saat dijalan sepulang lomba Kia bertarung sendiri dengan berbagai macam pikiran yang ada di kepalanya.”Ya allah dari dulu aku beleum merasakan rasanya mendapat juara, aku takut ibu kecewa denganku karena dari dulu aku selalu ikut lomba apapun tapi tidak pernah membawakan juara, apa orang yang tak memiliki prestasi sepertiku ini bisa sukses di masa depan? ” dalam pikiran Kia yang berisi bermacam-macam keluh kesah dan keraguan.

Ikhlas lapang dada ia lakukan,banyak pelajaran yang bisa di ambilnya waktu itu. 3 tahun berlalu, kini Kia duduk di bangku SMA dengan jabatan organisasi yang tetap seperti di SMP yaitu “ketua osis” jabatan yang Kia banggakan dan yang paling di syukuri, karena dari organisasi itu Kia mendapat banyak pengalaman-pengalaman yang sangat amat berguna menurutnya.Pada saat Kia duduk di bangku kelas 12 SMA, Kia dibingungkan oleh pertanyaan pertanyaan “kamu lulus SMA lanjut kemana? “.Dan Kia teringat dengan nasehat guru BK SMPnya yaitu pak Sadib, dahulu beliau bilang ” daripada daftar polri mending masuk STAN aja karena polri itu butuh biaya banyak sekarang kalo mau jadi itu, gajinya pun ga seberapa. Dari pada masuk universitas negri maju kaya UGM, UI, UNDIP, Universitas airlangga dan sebagainya mending masuk STAN aja ga perlu biaya syarat keterimanya ya kamu harus bersaing sama orang-orang pinter makannya mulai dari SMP ini kamu tingkatkan lagi nilai kamu sampe SMA juga” ucap pak Sadib yang menasehati Kia saat duduk di bangku kelas 9.”boleh juga aku kan dari keluarga kurang mampu jadi aku gabakal ngrepotin ibu buat cari biaya mahal kasihan ibu soalnya” ucap Kia dalam batinnya waktu itu.Saat hari-hari ujian kelulusan tiba, Kia selalu bermalam dengan bermacam-macam buku di meja belajarnya.Tak kenal lelah belajar karena ia ingin sekali mendapatkan rangking tertinggi diwaktu akhir masa sekolahnya yaitu kelas 12, karena dari dahulu ia belum pernah merasakan mendapat peringkat tertinggi di kelasnya kali ini Kia tidak ingin membuat keluarganya kecewa. Burung-burung berkicau saat mentari terbit, hari ini adalah hari kelulusannya Kia di SMA.Keluarga Kia datang untuk menyaksikan kelulusannya di sekolah.

Semua orang datang dengan keluarganya juga dan mereka duduk di depan panggung.Tak lama kemudian nama Kia pun terpanggil. “Kami akan mengumumkan lulusan terbaik dengan nilai tertinggi dari angkatan tahun ini, kami ucapkan selamat kepada.. KIANA AZKIE AZZAHRA. Selamat kamu menjadi lulusan terbaik dengan nilai tertinggi , mohon bapak/ibu siswa siswi bisa memberikan tepuk tangan yang meriah untuk teman kita ini.. ” pengumuman dari pembawa acara yang sempat memeriahkan dan sangat menghebohkan pada saat itu.”Alhamdulillah nak, ibu ga nyangka kamu jadi lulusan terbaik nilai tertinggi, kamu hebat nak ibu bangga sekalii”.Ucap ibu Kia sambil memeluknya.Kia pun naik di atas panggung dan masih diberi tepuk tangan oleh para tamu undangan disana. Setelah kelulusan hari itu Kia pun mendaftarkan dirinya di STAN , “Ibu, doain aku lolos pendaftaran di STAN ya bu biar aku ga ngerepotin ibu masalah biaya biar bisa sukses juga bu doain yaa..” ucap Kia sambil memeluk ibunya yang sedang sholat. “Iya nak ibu selalu doain kamu biar jadi orang sukses jangan kaya ibumu ini yang sering direndahkan orang lain karena pendidikannya rendah” ucap ibu Kia sambil memeluknya.

Beberapa hari kemudian Kia mendapat kabar bahwa ia dinyatakan lolos di STAN dan ia mempersiapkan dirinya untuk pergi ke STAN. 4 tahun kemudian, di desa yang berada di kota kendal itu di datangi oleh seorang wanita berpakaian rapi mengenakan jas, kacamata hitam dan turun dari mobil yang terlihat mewah itu.Ya, itulah Kia yang telah sukses di STAN dan sempat menghebohkan tetangga sekitar rumah desanya. “Eh jeng, itu siapa ya? masa disini ada anak muda yang keren kelihatan mewah banget lagi” julid bu Satemi tetangga Kia. “Ihhh jeng, masa gatau si itu anaknya bu Siti yang dulu yatim bapaknya meninggal terus tinggal sama bapak sambungnya, dulu katanya dia di STAN jeng” jawab bu Ropeah tetangganya. “Widih keren banget ya ga nyangka padahal dulu ibunya orang paling ga punya di gang sini, sekarang anaknya udah sukses aja ya mana tambah cantik lagi” ucap bu Satemi. “Anakku, ya Allah alhamdulillah kamu udah sukses nak, ibu bangga sama kamu ga nyangka banget ibu kamu makin cantik aja, itu kamu pake mobil siapa? ” ucap Ibu Kia dan bertanya-tanya mengapa anaknya bisa membawa mobil mewah. “alhamdulillah bu, aku udah sukses anakmu ini yang dulu suka ngerepotin ibu sekarang bisa beli apa-apa sendiri bahkan aku juga sanggup beliin apapun yang ibu mau sekarang, tahun depan kita umroh ya bu dulu kan ibu pengen banget umroh” jawab Kia yang matanya berkaca-kaca.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

100,000FansSuka
700PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru