KENDAL – Agung Budi Margono melihat pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) sudah mulai terasa di tengah masyarakat. Bukan tanpa alasan ekonomi kreatif menjadi satu-satunya pilihan yang bisa unggul dibanding pengembangan usaha lain.
Anggota Komisi C DPRD Jateng itu membuktikan saat semua negara dilanda pandemi Covid 19, otomatis memukul semua sektor usaha ternyata ekonomi kreatif mampu bertahan, dan bahkan memberikan nilai lebih bagi pelakunya. Karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan pemetaan terkait dengan ekonomi kreatif berbasis pada kerakyatan dan kultur di Jawa Tengah.
“Ekraf ini suatu hal yang baru bagi kita semua, tetapi memiliki sebuah dampak positif bagi perekonomian. Oleh karenanya perlu rasanya dilakukan pemetaan potensi ekonomi kreatif di Jawa Tengah,” terang politikus Partai Keadilan Sejahtera Itu beberapa saat yang lalu mengunjungi beberapa Sentra Ekonomi kreatif di Kab. Semarang dan Kendal dalam acara program Dialog TV Proaktif DPRD Jateng.
Politikusi yang kini menggunakan branding “Nges Teh” itu, mengaku bahwa pihaknya mengangkat kegiatan minum es teh tersebut bukan tanpa alasan. Dirinya menjelaskan bahwa es teh adalah simbol ekonomi kreatif berbasis kerakyatan.
“Jadi es teh ini menjadi simbol ekonomi kreatif berbasis kerakyatan, karena viral dimana-mana sebagai simbol ekonomi rakyat, juga kita ingin membantu UMKM untuk mengembangkan kewirausahaan,”papar pria yang telah 20 tahun menjadi legislator itu.
Agung BM berharap, masyarakat semakin terbuka dan terinspirasi untuk menggeluti dunia eknomi kreatif karena dapat menjadi solusi ketenagakerjaan terlebih untuk kaum milenial dan generasi Z.
“Harapannya masyarakat semakin terinspirasi untuk menggeluti dunia ekonomi kreatif sebagai solusi ketenagakerjaan” lanjut Agung BM.(azam/priyanto)