Kendal – Sebanyak 17 siswa SMPN 1 Kendal mengalami gejala diduga keracunan makanan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 26 November 2025.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB, tak lama setelah menu dibagikan kepada siswa.
Para siswa kelas 8 mulai mengeluh pusing serta mual beberapa menit setelah makan. Dari total siswa yang terdampak, 10 anak harus dirawat di IGD RSUD Soewondo Kendal, sementara 5 lainnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Kendal, dan 2 siswa dirawat di rumah karena gejala dinilai lebih ringan.
Guru SMPN 1 Kendal, Anita Susanti, menjelaskan bahwa menu MBG yang diberikan kepada siswa terdiri atas sayur sawi, oseng daging, dan tempe goreng. Sebelum dibagikan, dua guru sempat mencicipi makanan tersebut.
“Awalnya sebelum dibagikan memang guru mencicipi terlebih dahulu. Ada dua guru yang mencoba makanan tersebut dan mengaku sedikit pusing. Namun karena terlihat bagus dan tidak ada keluhan lanjutan, menu tetap dibagikan.” katanya, dikutip Ayosemarang.com, Kamis 27 November 2025.
Tak lama setelah itu, sejumlah siswa mulai merasakan keluhan yang sama. Pihak sekolah langsung mengevakuasi mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Total ada 17 siswa yang mengeluh pusing dan mual. Yang dibawa ke RSUD Kendal ada 10 anak, 5 ke Puskesmas Kendal, sedangkan dua lainnya masih di sekolah,” ujar Cicik, guru SMPN 1 Kendal lainnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Polres Kendal melakukan pengecekan sampel makanan menggunakan alat tes.
Setiap komponen menu mulai dari nasi, sayur, buah, hingga olahan daging—diperiksa untuk mengetahui sumber gejala.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya indikasi zat tertentu pada sampel sayur yang bisa memicu pusing dan mual. Namun hasil tersebut belum dapat dipastikan sebagai penyebab utama.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium lanjutan.
“Kita sudah menerjunkan tim gerak cepat begitu mendapat laporan, termasuk bekerja sama dengan Polres untuk memeriksa makanan,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Kendal bersama instansi terkait masih melakukan pendalaman untuk memastikan sumber dugaan keracunan massal tersebut.
Sumber: ayosemarang.com










Tinggalkan komentar