KENDAL – Karya guru dan siswa SMP Negeri 2 Cepiring, Kabupaten Kendal, kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Ana Rahmawati Ningsih dan Muhammad Wahyu Mubarok, berhasil menorehkan karya pentigraf mereka bersama 1.234 penulis se-Indonesia dalam buku berjudul Smardhyari: Kumpulan 1234 Pentigraf yang diterbitkan oleh Dandelion Publisher, cetakan pertama Agustus 2025, dengan ISBN 978–623-373-460-8. Buku ini resmi tercatat sebagai pemecah Rekor MURI 2025.
Dalam buku tersebut, Ana Rahmawati Ningsih menyumbangkan karya berjudul Megono, Aku Jatuh Cinta, sementara Muhammad Wahyu Mubarok menulis Simfoni Sunyi. Keduanya tergabung dalam proyek literasi nasional yang mengangkat karya sastra pendek tiga paragraf atau pentigraf. Prestasi ini menjadi rekor MURI kedua yang diraih guru dan siswa SMP Negeri 2 Cepiring setelah sebelumnya, pada tahun 2024, ikut dalam proyek buku kumpulan puisi akrostik pemecah rekor MURI yang juga digagas oleh Dandelion Publisher.
Ana Rahmawati Ningsih mengaku tidak menyangka bisa dua kali lolos kurasi dan ikut memecahkan rekor nasional. “Kesempatan ini tidak akan terulang kembali. Karena itu, kami benar-benar serius menggarap karya agar bisa lolos kurasi,” ujarnya. Sementara itu, Muhammad Wahyu Mubarok mengungkapkan bahwa karyanya bertema tentang seseorang yang jatuh cinta pada kata-kata, menggambarkan kecintaannya terhadap dunia literasi.
Tinggalkan komentar