wedangjaekendal.com- Kendal (sigijateng) Minggu, 17 Agustus 2025 atau 22 Sapar 1959 dalam penanggalan Jawa, masyarakat Desa Gemuhblanten, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal menggelar malam syukuran pitulasan yang bertajuk “Tasyakuran HUT ke-80 RI Tahun 2025” di Balai Desa Gemuhblanten.
Acara yang diadakan di Balai Desa Gemuhblanten yang dihadiri Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Perlindungan Masyarakat (Linmas), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga Koperasi Merah Putih. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN MB) UIN Walisongo turut berpartisipasi memeriahkan Tasyakuran HUT RI ke-80.
Dalam rangkaian acara tersebut, para mahasiswa KKN MB tidak hanya menjadi peserta yang datang menyaksikan, melainkan turut berperan aktif dalam penyambutan tamu, menjadi dirigen bahkan sampai mengisi hiburan, acara tasyakuran HUT ke-80 RI sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia.
Kepala Desa, Erna Kismiyati, menyampaikan dalam sambutannya bahwa kita harus bersyukur atas kemerdekaan karena sekarang sudah tidak lagi memegang senjata untuk berjuang.
“Kita harus bersyukur sekarang sudah tidak memegang senjata untuk berjuang, tetapi mengisi kemerdekaan dengan menjalankan tugas di bidang dan pekerjaan masing-masing dengan semangat dan positif,” ucap Erna Kismiyati, Kepala Desa Gemuhblanten.
Lanjutnya, dalam penyampaian sambutannya ia menyampaikan semua warga agar tetap semangat untuk mengisi kemerdekaan karena kita sudah tidak lagi berperang maka jalankan dengan rasa penuh syukur.
“Tetap semangat dan positif supaya menjadi bermanfaat untuk orang lain, tetapkan semangat untuk mengisi kemerdekaan karena sekarang sudah tidak lagi berperang maka jalankan penuh dengan rasa syukur,” sambungnya.
Dalam sambutan perwakilan BPD, Raharja, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa terdahulu atas jasa dan pengabdian memajukan desa.
“Terima kasih kepada kepala desa terdahulu atas jasanya untuk memajukan desa,” ungkap Raharja, Badan Permusyawaratan Desa.
Selain itu acara malam tasyakuran HUT RI diadakan kegiatan karnaval sebagai nikmat rasa syukur yang diperjuangkan pahlawan, sekaligus rasa syukur warga kepada Allah Swt.
“Selain tasyakuran ada juga kegiatan karnaval desa sebagai bentuk nikmat yang diperjuangkan pahlawan sekaligus rasa syukur masyarakat desa kepada Allah Swt,” lanjutnya.
Selain sesi sambutan selesai, dilanjut sesi pemaparan teknis yang disampaikan langsung oleh ketua panitia karnaval Desa Gemuhblanten mengenai barisan karnaval peserta, pembagian no undi, pembacaan doa, dan terakhir pemotongan tumpeng.
“Barisan karnaval dan peserta, pembagian no undi karnaval, pembacaan doa, dan terakhir pemotongan tumpeng,” tutup Subagyo, Ketua Karnaval Desa.
Bagi mahasiswa KKN, acara tasyakuran HUT ke-80 RI merupakan salah satu bentuk pengabdian selama tinggal di desa dengan penuh kesadaran menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat. Mereka mendapatkan langsung pengalaman yang tidak ada di ruang kelas.
Keterlibatan dalam acara tasyakuran HUT ke-80 RI bukan hanya sebagai formalitas pelengkap program kerja, melainkan bukti nyata partisipasi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat, bukan sekadar tamu yang singgah lalu pergi.
Keikutsertaan mahasiswa KKN dalam kegiatan seperti ini sebagai bentuk hadirnya tokoh muda selaras dengan tujuan dari program dari kampus mengenai Moderasi Beragama itu sendiri, yaitu sikap dan perilaku masyarakat sosial dengan tujuan tidak membeda-bedakan golongan satu dengan lainnya. Melalui acara tasyakuran 17 Agustus 2025 semoga masyarakat desa bisa hidup secara rukun, damai, dan aman. Selain itu mahasiswa secara tidak langsung belajar menjadi manusia yang inklusif, interaktif, dan mampu menghargai perbedaan antar ummat beragama.
Penulis : fitri akrimatun dan rahmat setiawan
(Posko10 kkn mb gemuhblanten)
Tinggalkan komentar