Gejala alam El Nino ternyata terasa dampaknya bagi petani di Kendal. Secara sederhana El nino merupakan fenomena alam yang mengakibatkan kekeringan. Seperti yang di alami Emi (41 tahun) Warga desa Blumah Plantungan. Dia bercerita tentang kondisi tanaman cabenya yang terdampak el nino. Harusnya bulan september oktober-november ini dia bisa panen cabe dan bisa menikmati jerih payahnya dengan harga tinggi.Tetapi hasil panen berkata lain.
Hamparan kebunnya saat ini kosong kerontang, karena tanaman cabe yang di tanam gagal total.
” Dulu sekitar bulan Mei saya mulai menanam cabe. Di saat teman teman yang lain sebagian menanam tembakau,” tutur Emi.
“Saya berharap dan sudah menghitung nanti pas panen pasti bagus harganya. Tetapi karena terkena dampak el nino dengan musim kekeringan yang panjang, malahan sekarang tanaman cabenya gagal total. Karena tanaman cabe tidak tahan dengan cuaca panas,” jelas Emi.
Untuk menutupi kebutuhan sehari hari, terpaksa harus berjuang keras menjadi buruh serabutan.Untuk meringankan dampak El Nino, Loka Desa melalui program “Berbagi Pangan” memberikan bantuan sembako kepada para petani terdampak. Program ini hadir untuk memberikan bantuan kebutuhan sehari hari kepada yang membutuhkan,” terang Siti Munawaroh, Relawan Loka Desa.
“Di tengah meroketnya harga bahan pokok sehari hari, diharapkan dengan peogram ini bisa sedikit meringankan beban penerima manfaat,” tambah Siti
Ada 15 paket yang kami distribusikan kepada masyarakat Kendal. Selain menyasar ke petani terdampak el nino, bantuan ini diberikan juga kepada ODGJ, dan pelaku UMKM yang baru bangkit karena covid 19.