Kita hubungkan ke masing-masing kepala sekolah diberbagai daerah dari SD, SMP, SMA. SMK waktu itu belum kita hubungkan karena sudah keburu habis masa bakti kita. Kita harus sadar dalam teknologi juga, karena itu kita juga memberi edukasi di sosial media itu ada di Dupordiknas.jateng. Kita beri edukasi kepada semuanya mengenai edukasi untuk semua kalangan.
Ada juga baru ini melakukan podcast bareng Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kendal untuk menyiapkan pemuda pemudi Kendal dalam merealisasikan Indonesia emas 2045 dan juga SDGS 2030.” (Fatma).
Berarti dalam kiprahnya baik di Indonesia maupun daerah tertentu memiliki strategi nyata dengan memberikan edukasi, membantu menyuarakan pendidikan di berbagai wilayah di Indonesia dan membantu menyiapkan pemuda pemudi untuk merealisasikan tujuan Indonesia.
Keenam, tentang keterlibatan orang tua dalam manajemen pendidikan di sekolah maupun pada siswa itu sendiri. Dalam kelas bimbel jika dalam ranah sekolahan itu tidak penting dan tidak perlu orang tua ikut campur karena orang tua menitipkan anaknya ke sekolahan yang sudah memiliki aturan sendiri. Tapi orang tua itu perlu mengatur pendidikan anak secara pribadi di dalam keluarga. Juga harus ada komunikasi kedua belah pihak antara orang tua dan sekolahan tentang daya kembang belajar siswa.
Sedangkan di Indonesia peran orang tua itu sangat penting karena orang tua berpengaruh besar untuk memotivasi anak dalam sebuah pendidikan. Jadi kesimpulannya, manajemen pendidikan dalam sebuah sekolah baik formal dan non formal itu memiliki ciri khas masing-masing atau caranya masing-masing untuk mengatur serta mengelola pendidikan dan mencapai pendidikan yang berkualitas.
Tinggalkan komentar