Ketiga, tentang cara memastikan kualitas pendidikan itu berhasil. Dari kelas bimbel bahasa Inggris menggunakan kurikulum dalam metode pembelajarannya untuk memudahkan waktu belajar lebih cepat. Selanjutnya evaluasi bersama pengajar tentang masalah yang dihadapi selama mengajar dan mencari solusi bersama serta terakhir memakai modul dalam pembelajaran untuk memudahkan peserta didik lebih paham dengan materi yang diberikan. Sedangkan di Indonesia yang cakupannya lebih luas ini, kuncinya adalah dipengawasan dari lembaga sekolah yang meliputi pengawasan SDM dan fasilitas.
Keempat, tentang peran teknologi dalam manajemen pendidikan di kelas bimbel yaitu berguna atau dibutuhkan tapi tidak terlalu penting untuk proses belajar mengajar siswa. Teknologi memang memberikan efisiensi waktu tapi mengurangi daya pikir siswa. Teknologi lebih penting untuk pengajar menginput data-data siswa dan manajemen promosi kelas bimbel di media sosial. Sedangkan dalam manajemen pendidikan Indonesia, peran teknologinya sangat membantu siswa dan cukup banyak berdampak positif seperti akses pendidikan yang mudah, belajar lebih efisien. Namun, dampak pemanfaatan teknologi itu tergantung individu yang menggunakannya untuk apa dan bagaimana.
Kelima, tentang Strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kelas bimbel yaitu seperti yang dikatakan kepala bimbel English Rawks dalam wawancaranya, Pendidikan itu tidak bisa lepas dari budaya, karena proses kita berbudaya itu lewat pendidikan dan teknologi itu instrumen pendukung pendidikan itu sendiri (Diaz). Yang artinya strateginya lewat pelestarian budaya dan teknologi untuk mendukungnya.
Sedangkan di Indonesia berdasarkan kiprah Duta Pelopor Pendidikan Nasional dalam wawancaranya, Dengan berkolaborasi dengan radio Universitas Semarang kita menyuarakan pendidikan yang ada di Indonesia juga.
